Kabarminang — Warga Kabupaten Padang Pariaman kini menghadapi krisis air bersih setelah banjir dan longsor yang merusak sebagian besar jaringan distribusi PDAM di daerah tersebut.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedi Azis (JKA), mengatakan kerusakan infrastruktur air bersih sangat parah dan membutuhkan waktu untuk pemulihan total.
“Menurut Dirut PDAM, sekitar 70 persen infrastruktur saluran air rusak berat akibat banjir. Hingga hari ini air bersih belum dapat dialirkan ke rumah-rumah warga,” ujar, Senin (1/12).
Ia menegaskan bahwa pihak PDAM saat ini sedang bekerja maksimal memperbaiki kerusakan agar suplai air bisa kembali normal secepat mungkin. Meski demikian, ia menyadari proses pemulihan tidak bisa berlangsung cepat karena skala kerusakan yang cukup besar.
“Tim PDAM terus berupaya di lapangan. Kita dorong agar perbaikan dilakukan secara darurat terlebih dahulu, supaya setidaknya ada suplai air sementara untuk kebutuhan dasar warga,” tambahnya.
Selain berdampak pada infrastruktur air bersih, bencana ini juga mengakibatkan gangguan listrik di beberapa wilayah. Menurut JKA, ada dua nagari yang hingga saat ini masih gelap karena jaringan PLN putus diterjang banjir dan longsor.
“Kerusakan jaringan listrik di dua nagari cukup parah. PLN sedang bekerja, tetapi medan sulit dan beberapa akses masih terputus,” katanya.
Pemkab Padang Pariaman terus berkoordinasi dengan PDAM, PLN, BPBD, dan pihak terkait lainnya untuk percepatan pemulihan. JKA meminta warga tetap bersabar dan meyakinkan bahwa pemerintah sedang bekerja penuh untuk mengatasi dampak bencana.
















