Kabarminang — Intensitas curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan 13 kabupaten dan kota di Sumatera Barat terdampak bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, banjir bandang, longsor, dan angin kencang. Peristiwa ini menyebabkan kerugian lebih dari Rp4 miliar.
“Data sementara kerugian akibat bencana ini sudah lebih Rp4 miliar. Angka ini diperkirakan akan bertambah setelah semuanya terdata,” kata Juru Bicara BPBD Sumatera Barat, Ilham Wahab, dihubungi Sumbarkita, Rabu (26/11/2025).
Ia mengatakan, saat ini tim sedang melakukan verifikasi dan penghitungan detail terhadap dampak kerusakan di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, daerah yang terdampak adalah Kabupaten Padang Pariaman, Padang, Agam, Kota Solok, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Pariaman, Kabupaten Solok, Pasaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, Limapuluh Kota, dan Padang Panjang.
Ia mengatakan, dari 13 kabupaten dan kota tersebut, Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Padang, dan Pasaman Barat merupakan wilayah terdampak paling parah.
“Data sementara, 3.000 warga mengungsi akibat terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat. Ini data sementara, dan diperkirakan akan terus bertambah,” ujarnya kepada Sumbarkita, Rabu (26/11/2025).
Ilham menjelaskan, sebagian wilayah saat ini sudah berangsur membaik. Daerah yang masih terdampak hingga hari ini yaitu Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, serta Tanah Datar.
Ia menyebut, sejak bencana melanda, BPBD Sumbar telah melakukan langkah penanganan di lokasi terdampak.
















