Kabarminang – Jalan rusak parah dan berlumpur di Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, kembali menelan korban jiwa. Seorang pria lansia bernama Barun (65) meninggal dunia setelah ditandu sejauh sekitar 7 kilometer untuk mendapatkan perawatan medis.
Tragedi ini menambah panjang daftar korban akibat buruknya akses jalan di wilayah tersebut. Berdasarkan keterangan warga, sedikitnya tujuh orang telah meninggal dunia dalam beberapa tahun terakhir karena harus ditandu melewati jalan berlumpur menuju fasilitas kesehatan.
Video warga yang beredar di media sosial memperlihatkan perjuangan menandu Barun melewati medan berat dengan kondisi jalan licin dan berlumpur tebal. Peristiwa ini menggambarkan kegagalan akses dasar yang hingga kini belum tersentuh pembangunan.
Menantu korban, Fajri Rano, menuturkan bahwa mertuanya mengalami serangan asma dan tidak bisa berjalan. Warga berinisiatif menandu korban karena kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut.
“Jalan ke tempat berobat sangat parah, berlumpur, dan tidak bisa dilewati kendaraan. Kami terpaksa menandu beliau dengan bantuan warga,” ujar Fajri kepada Sumbarkita, Senin (20/10).
Namun, sebelum tiba di fasilitas medis, Barun menghembuskan napas terakhir di rumah kerabat yang mereka singgahi untuk beristirahat.
“Ini bukan pertama kali. Sudah tujuh orang di sini yang meninggal karena harus ditandu dan tak sempat sampai ke rumah sakit. Ini soal nyawa, bukan sekadar jalan rusak,” tegasnya.
Wali Jorong Kayu Pasak Timur, Yoka Nofmayedi, membenarkan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan dan menyebutnya sebagai hambatan utama bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan.