Kabarminang – Biaya pengobatan korban keracunan Makanan Bergizi Gratis alias MBG di Kabupaten Agam bakal ditanggung oleh pemerintah daerah. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 110 orang menjadi korban, terdiri dari pelajar, guru, orang tua, hingga masyarakat umum.
Bupati Agam, Benni Warlis, menyampaikan bahwa seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis di berbagai fasilitas kesehatan, yakni Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung, RSUD Lubuk Basung, dan RSIA Rizki Bunda.
“Kita menanggung seluruh biaya berobat korban dan kita telah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB),” ujar Bupati Benni dalam keterangannya, Kamis (2/10).
Insiden keracunan ini terjadi setelah para korban mengonsumsi nasi goreng dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, pada Rabu (1/10) siang.
Gejala yang dialami korban meliputi pusing, mual, muntah, dan keluhan lainnya, yang muncul beberapa jam setelah konsumsi. Para korban kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan oleh pihak keluarga.
“Kami telah menyiagakan mobil ambulans dan tenaga medis untuk memberikan penanganan cepat bagi para korban,” tambah Benni.
Sebagian korban telah diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik, sementara puluhan lainnya masih menjalani perawatan intensif. Pemerintah juga telah menghentikan sementara operasional dapur SPPG sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Sementara itu, sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dikirim ke laboratorium BPOM Padang untuk diuji guna mengetahui penyebab pasti insiden ini.
Pemerintah Kabupaten Agam juga telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional di Padang untuk mengevaluasi dan meninjau ulang prosedur distribusi makanan pada program MBG ke depan.