Kabarminang – Pemko Payakumbuh mengukuhkan Forum Ekonomi Kreatif Kota Payakumbuh (Pajacombo Lab) periode 2025-2028, Sabtu (27/9/2025). Pengukuhan ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Rida Ananda di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Payakumbuh.
Ia mengatakan, forum ini sebagai wadah kolaborasi lintas subsektor kreatif, mulai dari kuliner, kriya, fesyen, film, musik, seni pertunjukan, fotografi, videografi, hingga bidang kreatif lainnya.
“Forum ini adalah wujud dukungan Pemko Payakumbuh dalam mengembangkan industri dan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif. Hal ini juga sejalan dengan prioritas pemerintah pusat melalui Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia,” tuturnya.
Ia melanjutkan, ekonomi kreatif kini menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi masa depan di Payakumbuh. Berbeda dari sektor konvensional yang mengandalkan bahan mentah, ekonomi kreatif bertumpu pada ide, inovasi, dan kreativitas.
“Kontribusi sektor ini terus meningkat dan terbukti tangguh di Payakumbuh, baik dalam menyerap tenaga kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mengembangkan kewirausahaan, maupun memperkuat daya saing produk kreatif di tingkat nasional dan global,” ujarnya.
Rida berharap Pajacombo Lab dapat berperan dalam empat hal utama, menghadirkan program nyata yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.Kemudian menjadi ruang kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media, meningkatkan kapasitas pelaku kreatif.Serta memfasilitasi produk lokal agar mampu menembus pasar global dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal dan identitas budaya.
“Harapan kami, forum ini dapat memberi kontribusi nyata untuk membangun ekonomi Payakumbuh yang maju, mandiri, dan berdaya saing global,” ucapnya.
Forum ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang digagas Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Payakumbuh, Nofriwandi, dalam Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. Proyek perubahan ini mengusung tema Peningkatan Daya Saing Produk Ekonomi Kreatif Kota Payakumbuh Melalui Inovasi dan Digitalisasi – Ekraf Digital Juara dengan tujuan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif lokal melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi digital.
“Melalui forum ini, kami ingin menghadirkan wadah yang mampu menyatukan seluruh pelaku ekonomi kreatif dalam satu ekosistem yang kuat dan saling mendukung. Tidak sekadar wadah, tetapi juga motor inovasi yang menghubungkan kreativitas dengan teknologi digital,” kata Nofriwandi.
Menurutnya, ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan inovasi dan digitalisasi, produk kreatif Payakumbuh diharapkan mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
“Payakumbuh memiliki banyak potensi, baik dari sisi produk maupun sumber daya manusianya. Tantangan kita adalah bagaimana mengemas potensi tersebut dengan inovasi, sekaligus memperluas pasar melalui digitalisasi,” ujarnya.
Ia mengatakan program Ekraf Digital Juara disusun dalam tiga tahapan besar, yakni, jangka pendek, mencakup pembentukan forum ekonomi kreatif, benchmarking ke daerah yang telah maju dalam pengembangan ekraf, pelatihan digital marketing dan branding, serta pembangunan co-working space sebagai pusat kreasi dan inovasi berbasis digital.
Kemudian jangka menengah, diarahkan pada pengembangan platform digital promosi produk kreatif, pelaksanaan Payakumbuh Creative Festival, fasilitasi akses permodalan bagi pelaku industri kreatif, serta benchmarking lanjutan ke daerah yang sudah berkembang dalam industri kreatif.
Selanjutnya jangka panjang, difokuskan pada penerbitan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Kreatif Kota Payakumbuh, pembentukan ekosistem kreatif yang berdaya saing global dan go digital, serta menjadikan Payakumbuh sebagai kota rujukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis inovasi dan digitalisasi.
“Ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan berkelanjutan. Kami ingin melihat pelaku kreatif Payakumbuh naik kelas, dari lokal menuju global, tanpa kehilangan identitas dan kearifan lokal,” imbuhnya.