Kabarminang – Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau, mengumumkan hasil akhir penyelidikan penyebab kematian anak gajah Sumatera bernama Kalista Lestari atau Tari. Dari hasil laporan Laboratorium Medika Satwa yang dirilis Senin (15/9/2025), Tari dipastikan mati karena terinfeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Viruses (EEHV).
“Pada kasus Tari, virus ini menyerang organ hati,” tulis TNTN dalam unggahan di akun Instagram resminya. Pemeriksaan juga dilakukan pada jantung, ginjal, usus, hingga paru-paru, namun hasilnya negatif.
EEHV merupakan jenis virus herpes yang khusus menyerang gajah, terutama anak gajah. Penyakit ini dikenal mematikan karena perkembangannya sangat cepat dan sulit ditangani. TNTN menegaskan, virus tersebut hanya menular antargajah, sehingga tidak ada pengaruh dari interaksi dengan manusia maupun pengunjung taman nasional.
“Tim Elephants Flying Squad dan para mahout telah berupaya maksimal memberikan perawatan terbaik. Namun, takdir berkata lain. Kehilangan Tari menjadi duka besar bagi kami semua,” lanjut pernyataan resmi TNTN.
Ditemukan Mati Mendadak
Sebelumnya, Tari yang baru berusia dua tahun sepuluh hari ditemukan mati mendadak di Camp Elephants Flying Squad, Seksi Pengelolaan TNTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan, Rabu (10/9/2025) pagi. Sehari sebelumnya, Tari masih dalam kondisi sehat, aktif bermain, dan memiliki nafsu makan normal, hanya intensitas menyusunya yang sedikit berkurang.
Mahout yang bertugas menemukannya dalam posisi berbaring tanpa gerakan sekitar pukul 08.00 WIB. Pemeriksaan awal dokter hewan tidak menemukan luka eksternal, hanya perut sedikit menggembung. Nekropsi pun dilakukan, dan sampel organ dikirim ke laboratorium di Bogor untuk analisis lebih lanjut.
Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro menyebut, hasil resmi laboratorium inilah yang akhirnya memastikan Tari terinfeksi EEHV.
Duka Bagi Dunia Konservasi
Tari lahir pada 31 Agustus 2023 dari induk gajah bernama Lisa. Kehadirannya sempat menjadi simbol harapan konservasi gajah Sumatera yang terus terancam habitatnya. Bahkan, Tari bersama kakaknya, Domang, pernah dinobatkan sebagai warga kehormatan Provinsi Riau dan diangkat menjadi “anak asuh” Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan.