Kabarminang – Gelombang demonstrasi yang awalnya digerakkan oleh generasi muda di Nepal kini berubah menjadi krisis nasional berdarah. Aksi protes besar-besaran yang dipicu oleh pemblokiran media sosial dan ketidakpuasan terhadap elite politik telah berubah menjadi kerusuhan brutal yang melanda ibu kota Kathmandu dan sejumlah wilayah lain.
Puncak tragedi terjadi ketika Rajyalaxmi Chitrakar, istri dari mantan Perdana Menteri Nepal Jhala Nath Khanal, tewas dalam kobaran api yang membakar kediamannya di Dallu, Kathmandu. Dikutip dari Times of India, Rabu (10/9/2025), sebelum rumahnya dibakar, Rajyalaxmi sempat mengalami penganiayaan brutal oleh massa, membuatnya tak berdaya untuk menyelamatkan diri.
“Chitrakar sempat dilarikan ke Kirtipur Burn Hospital dalam kondisi kritis, namun nyawanya tidak tertolong,” tulis Times of India.
Sementara itu, Khanal yang menjabat sebagai PM pada FebruariāAgustus 2011, tidak berada di rumah saat insiden terjadi.
Kemarahan Massa Meluas: Rumah Pejabat dan Gedung Negara Diserang
Aksi protes yang dipicu oleh kebijakan pemblokiran platform seperti Facebook dan YouTube itu dengan cepat berkembang menjadi amukan massa terhadap simbol kekuasaan. Target kekerasan meluas, termasuk rumah para pejabat tinggi:
Kediaman mantan Menteri Keuangan Ramsaran Mahat di Kapan diserang dan dibakar. Gedung Mahkamah Agung, kompleks pemerintahan Singha Durbar, dan kantor Presiden di Maharajgunj turut menjadi sasaran amuk massa.
Rumah Perdana Menteri di Baluwatar digeledah dan dirusak. Bahkan media lokal seperti Kantipur Television ikut diserang. Beberapa pos polisi di berbagai titik kota diserbu dan dibakar.
Menteri dan Mantan PM Jadi Korban Langsung Kekerasan
Salah satu video yang viral menunjukkan mantan PM Sher Bahadur Deuba dan istrinya, Menteri Luar Negeri Arzu Rana, diserang langsung oleh massa saat rumah mereka di Budhanilkantha diserbu. Arzu dilaporkan mengalami luka ringan.