Kabarminang – Wali Kota Pariaman, Yota Balad, bertemu dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk menyampaikan usulan kelanjutan pembangunan fisik RSUD dr. Sadikin dan peningkatan layanan kesehatan lainnya di Kota Pariaman. Pertemuan berlangsung di Kantor Kemenkes RI, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Yota Balad didampingi Ketua TP PKK Kota Pariaman Ny. dr. Yosneli Balad, Kepala Dinas Kesehatan Nazifah, dan Direktur RSUD dr. Sadikin dr. Anung Respati.
“Alhamdulillah, hari ini kami dari Pemerintah Kota Pariaman bertemu dengan Pak Menteri Kesehatan dalam rangka memberikan proposal usulan kebutuhan kelanjutan pembangunan fisik RSUD dr. Sadikin Kota Pariaman, serta peningkatan layanan kesehatan lainnya,” ujar Yota Balad.
Ia berharap pemerintah pusat dapat mendukung penyelesaian pembangunan RSUD dr. Sadikin beserta pemenuhan prasarana dan alat kesehatan. Saat ini, RSUD tersebut telah memiliki gedung baru serta tambahan tenaga dokter, termasuk dokter spesialis.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Pariaman juga mengusulkan:
- Relokasi Puskesmas Padusunan
- Penambahan ruangan di Puskesmas Air Santok dan Puskesmas Naras
- Penambahan Puskesmas Pembantu Pondok II dan Rambai
- Renovasi Puskesmas Pembantu yang rusak berat di Desa Tungkal Selatan, Desa Cubadak Air Utara, dan Desa Marabau
Yota Balad menegaskan, komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan tetap menjadi prioritas, meskipun negara tengah menghadapi keterbatasan anggaran.
“Kami, Yota Balad–Mulyadi, berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, termasuk di bidang kesehatan. Dengan adanya kelanjutan pembangunan RSUD dan perbaikan Puskesmas, kami yakin pelayanan kesehatan dapat lebih maksimal,” tutupnya.
RSUD dr. Sadikin Berkontribusi pada PAD
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, mengungkapkan RSUD dr. Sadikin sudah berperan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan pendapatan daerah.
“Realisasi PAD dari RSUD dr. Sadikin pada 2024 hampir mencapai Rp7,5 miliar, seiring bertambahnya jumlah pasien yang berobat,” jelasnya.
Dengan dukungan kelanjutan pembangunan dan pemenuhan alat kesehatan, Nazifah optimistis pelayanan kepada masyarakat meningkat sekaligus menambah kontribusi terhadap PAD.