Kabarminang — Sebuah mobil tangki pengangkut Pertalite menabrak sebuah mobil tangki bermuatan minyak sawit mentah (CPO) di Jalan Padang—Bengkulu, tepatnya di Kampung Padang Tae, Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Sabtu (26/7) sekitar pukul 3.00 WIB.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Polsek Sutera, Iptu Manatap Manik. Ia menginformasikan bahwa mobil tangki pengangkut BBM bernomor polisi BA 8459 IU itu dikendarai Hari Andiko (43), warga Jalan Lori Lubuk Minturun, Koto Tangah, Kota Padang. Sementara itu, katanya, mobil tangki CPO bernomor polisi BA 9016 GB itu dikendarai Dodi Eka Putra (43), warga Kampung Padang XI Pungasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan.
Manik mengatakan bahwa awalnya mobil tangki CPO masuk parit karena terperosok saat mundur sekitar pukul 02.00 WIB. Akibatnya, katanya, mobil itu hampir terjungkal dan bagian depan mobil memakan separuh badan jalan.
Kemudian, kata Manik, sekitar pukul 03.00 WIB mobil tangki Pertalite, yang datang dari arah Bengkulu menuju Padang, tiba di tempat mobil tangki CPO. Saat itu, katanya, mobil tangki Pertalite menghindari mobil pikap yang berada dekat mobil tangki CPO. Daripada menabrak mobil pikap, kata Manik, sopir mobil tangki Pertalite memilih untuk membanting setir mobilnya kea rah kanan, lalu menabrak mobil tangki CPO.
“Sopir mobil tangki CPO tidak memasang rambu di dekat mobilnya yang memberi tahu kepada pengendara kendaraan lain bahwa mobilnya sedang berhenti. Kalau ada rambu, mungkin sopir mobil tangki Pertalite tahu bahwa ada mobil tangki CPO dan menghindarinya,” ucap Manik.
Akibat kecelakaan itu, kata Manik, kaca depan mobil tangki pengakut Pertalite pecah dan bagian depannya penyok. Ia menyebut tidak ada korban jiwa atas kejadian itu.
Manik mengimbau pengendara mobil agar memberikan rambu-rambu di dekat mobil sebagai pemberitahuan kepada pengendara lain bahwa mobil itu berhenti. Ia mengatakan bahwa rambu itu penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti itu.