Kabarminang – Kapolsek Pasaman Polres Pasaman Barat, AKP Zulkifli, menanggapi tudingan yang dilontarkan oleh pengurus lama Plasma Maligi perihal dugaan pencurian buah sawit di kebun koperasi tersebut. Tuduhan itu sebelumnya mencuat bersamaan dengan viralnya video emak-emak menggerebek dugaan pesta sabu-sabu di kantor koperasi itu pada Sabtu (17/5).
Zulkifli menjelaskan bahwa saat ini kepengurusan koperasi Plasma Maligi di Nagari Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir, berada dalam kondisi sengketa internal. Ia menyebut bahwa terdapat dua kelompok yang sama-sama mengklaim diri sebagai pengurus sah.
“Satu pihak adalah pengurus lama yang dipimpin oleh Ibu Elta, dan satu lagi adalah pengurus baru. Salah satu orang yang diduga menyalahgunakan narkoba dalam video viral itu adalah dari pengurus baru,” ujarnya kepada Kabarminang.com pada Senin (19/5).
Zulkifli menginformasikan bahwa pengurus lama memang telah melaporkan dugaan pencurian buah sawit ke polsek. Laporan tersebut, katanya, kini berada dalam proses penyelidikan.
“Kami bekerja sesuai dengan SOP dan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah. Karena ada dua kepengurusan yang saling klaim, kami menunggu kejelasan soal siapa yang sah dan berwenang, baik dalam kepengurusan koperasi maupun pengelolaan kebun,” tuturnya.
Zulkifli menyebutkan bahwa telah memediasi kedua belah pihak. Namun, katanya, mediasi itu hingga kini belum membuahkan keputusan final.
“Kemarin sudah sempat dimediasi, tapi belum ada hasil yang mengikat. Kami tentu menunggu kejelasan agar proses hukum berjalan secara objektif,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, video penggerebekan dugaan pesta sabu-sabu di kantor Unit Plasma Maligi oleh sejumlah emak-emak menjadi viral di media sosial. Penggerebekan tersebut dilakukan oleh kelompok yang mengaku sebagai pengurus koperasi lama. Mereka juga menuding salah satu pelaku pesta sabu terlibat dalam pencurian buah sawit milik koperasi.
Kepolisian telah menindaklanjuti kasus narkoba tersebut dan berhasil menangkap seorang bandar sabu di Sungai Aur, Pasaman Barat. Polisi masih mencari pelaku dalam video viral tersebut.