Kabarminang — Warga Kampung Pelangai Kaciak, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Pesisir Selatan, menemukan mortif aktif saat mandi di sungai pada Selasa (1/4) pukul 11.00 WIB. Polisi menyatakan bahwa mortir tersebut aktif, lalu meledakkannya.
Kepala Polsek Ranah Pesisir, Iptu Okdianto, mengatakan bahwa warga menemukan mortir tersebut di dasar sungai saat menyelam. Ia menceritakan bahwa warga itu tidak tahu mortir tersebut aktif sehingga menaikkannya dari dasar sungai ke darat.
“Warga tersebut kemudian memberitahukan temuan mortir itu kepada Bhabinkamtibmas, lalu Bhabinkamtibmas memberi tahu saya. Saya kemudian memberi tahu Pak Kapolres Pesisir Selatan. Pak Kapolres memberi tahu Gegana Satuan Brimob Polda Sumbar,” tuturnya, Rabu (2/4).
Okdianto mengatakan bahwa pada Rabu (2/4) pukul 14.00 WIB tim penjinak bom Gegana Polda Sumbar tiba di Sungai Tunu untuk memeriksa mortir itu. Ia mengatakan bahwa tim penjinak bom menyatakan bahwa mortif itu aktif karena hulu ledaknya belum lepas dari mortir.
“Setelah mengetahui mortir itu aktif dan memiliki daya ledak luar biasa, warga yang menemukan mortir itu terkejut dan takut,” ucapnya.
Okdianto mengatakan bahwa tim penjinal bom lalu meledakkan mortir itu di dekat sungai tempat mortir tersebut ditemukan. Sebelum meledakkan mortir, katanya, polisi memasang garis polisi di lokasi agar tak ada warga yang mendekat. Selain itu, katanya, polisi memberi tahu warga tentang rencana peledakan itu dan meminta warga untuk tidak mendekat lokasi peledakan.
“Mortir itu akhirnya diledakkan dan menimbulkan suara yang dahsyat serta getaran luar biasa. Hingga kini belum diketahui asal usul mortir itu. Yang jelas, mortir tersebut mortir lama,” tuturnya.