Ketika diminta tanggapannya tentang data itu, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska, meminta perangkat daerah segera menganalisis lebih lanjut komposisi penduduk yang menua itu. Ia mengharapkan analisis itu menghasilkan kebijakan dan program-program yang tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari usia dini hingga lansia, terutama terkait dengan pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan masalah sosial yang muncul. Ia menjelaskan bahwa program tersebut termasuk peningkatan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh lansia, serta edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pada usia lanjut.
“Selain itu, pemerintah daerah akan mempersiapkan infrastruktur yang ramah lansia, seperti aksesibilitas yang lebih baik dan fasilitas umum yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Pemkab Pesisir Selatan, kata Mawardi, juga akan memetakan potensi masalah sosial yang bisa muncul akibat tingginya jumlah lansia, seperti masalah kesepian, kemiskinan, hingga masalah mental dan fisik lainnya. Menurutnya, dengan memahami permasalahan itu secara mendalam, langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif dapat dilakukan.
Ia memandang bahwa keberadaan warga berusia 100 tahun lebih itu menunjukkan adanya potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan kontribusi dalam hal pengalaman hidup. Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat dapat belajar banyak dari perjalanan hidup para lansia tersebut, yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan budaya lokal yang lebih kaya dan bermakna.