Kabarminang- Pemerintah mengusulkan anggaran belanja sebesar Rp1.498,25 triliun untuk 102 kementerian dan lembaga (k/l) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Anggaran ini dialokasikan untuk mendukung berbagai program dan kegiatan pemerintahan sepanjang tahun mendatang.
Dari total anggaran tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) mendapatkan porsi terbesar dengan usulan anggaran mencapai Rp268 triliun. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan outlook anggaran tahun 2025 yang sebesar Rp116 triliun.
BGN menjadi prioritas utama pemerintah, terutama karena mengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita penerima manfaat. Program ini akan disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh pelosok negeri, dengan alokasi anggaran untuk MBG sendiri sebesar Rp335 triliun.
Posisi kedua ditempati oleh Kementerian Pertahanan dengan anggaran Rp185 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai program seperti penguatan kekuasaan, profesionalisme dan kesejahteraan prajurit, modernisasi alutsista dan sarana prasarana pertahanan, serta riset dan pendidikan tinggi pertahanan.
Sementara itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mendapatkan alokasi sebesar Rp145,65 triliun, yang akan digunakan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia Polri, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta berbagai dukungan manajemen.
Berikut 10 kementerian dan lembaga dengan anggaran tertinggi dalam RAPBN 2026:
-Badan Gizi Nasional: Rp268 triliun
-Kementerian Pertahanan: Rp185 triliun
-Kepolisian Republik Indonesia: Rp145,65 triliun
-Kementerian Pekerjaan Umum: Rp118,5 triliun
-Kementerian Kesehatan: Rp114 triliun