Kabarminang – Gimawati (64), warga Jalan Veteran, Kelurahan Parit Rantang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, ditemukan tergantung dengan kain di dekat jendela kamarnya pada Senin (9/6) malam.
Kepala Polres Payakumbuh, Ricky Ricardo, mengatakan bahwa Gimawati ditemukan tergantung oleh Mirsa (68) ketika suaminya itu pulang dari kedai. Sebelumnya, kata Ricky, Mirsa pergi ke kedai pukul 19.15 WIB dan meninggalkan Gimawati sendiri di rumah.
Setelah mendapati istrinya tergantung di kamar, kata Ricky, Mirsa pergi keluar rumah untuk meminta pertolongan. Selanjutnya, kata Ricky, jenazah Gimawati dibawa ke RSUD Adnan WD Payakumbuh dan dinyatakan meninggal dunia.
“Polisi mendapatkan laporan penemuan orang tergantung tersebut pukul 21.30 WIB dan langsung menuju RSUD Adnan WD Payakumbuh. Sepertinya korban belum lama meninggal karena tubuhnya belum kaku,” ujar Ricky pada Selasa (10/6).
Pihaknya menyatakan Gimawati meninggal karena gantung diri sebab tidak ditemukan tanda kekerasan fisik di tubuhnya. Karena itu, kata Ricky, keluarga Gimawati sudah menerima kejadian tersebut dan menolak jenazah korban diotopsi. Ia menyebut bahwa keluarga korban menyatakan hal tersebut melalui surat pernyataan.
Kepala Polsek Payakumbuh, AKP Amirwan, menambahkan bahwa Gimawati dan Mirsa tinggal di rumah kontrakan, sedangkan empat anak mereka sudah berkeluarga dan tinggal di daerah lain. Ia menyebut bahwa Gimawati merupakan pedagang kecil-kecilan, sedangkan Mirsa merupakan buruh.
“Gimawati dikenal sebagai orang yang ceria. Dia tidak bertengkar dengan suaminya dan anaknya hari itu. Penyebabnya gantung diri belum diketahui,” ucapnya.
Amirwan menceritakan bahwa Senin (9/6) pagi anaknya meminta Gimawati untuk berhenti berdagang dan tinggal bersama anaknya tersebut di Pekanbaru, tempat anaknya merantau, atau tinggal di rumah salah satu anaknya yang lain. Amirwan mengatakan bahwa anaknya itu juga menyampaikan bahwa Gimawati tidak perlu lagi mencari uang untuk hidup karena makan ditanggung oleh anaknya jika ia tinggal dengan anaknya.