Kabarminang.com – Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi dalam mendukung pelestarian satwa langka dan pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan.
Hal ini disampaikannya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Raja Juli Antoni, ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Sabtu (21/6/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda kerja Komisi IV DPR RI dalam rangka evaluasi kebijakan konservasi serta pengembangan lembaga konservasi di daerah.
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah prosesi penamaan dan penandatanganan sertifikat kelahiran dua anak harimau Sumatera yang lahir dari pasangan harimau Bujang Mandeh dan Mantagi di TMSBK.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ramlan menyampaikan bahwa TMSBK bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi telah berkembang menjadi pusat edukasi dan konservasi yang berperan penting dalam menjaga kelestarian satwa, khususnya yang tergolong langka dan dilindungi.
“Kami berkomitmen menjadikan TMSBK sebagai lembaga konservasi yang modern, edukatif, dan terintegrasi dengan potensi wisata Kota Bukittinggi. Kehadiran dua anak harimau ini membuktikan bahwa upaya konservasi yang dilakukan membuahkan hasil nyata,” ujar Ramlan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian LHK dan Komisi IV DPR RI atas perhatian serta dukungan terhadap pengembangan konservasi di daerah. Pemko Bukittinggi, lanjut Ramlan, akan terus memperkuat sinergi lintas lembaga guna menjadikan TMSBK sebagai ikon konservasi di Sumatera Barat.
Sementara itu, Menteri LHK, Raja Juli Antoni, mengungkapkan bahwa TMSBK merupakan salah satu dari 84 lembaga konservasi di bawah binaan Kementerian LHK. Ia menyampaikan kekhawatiran atas jumlah populasi harimau Sumatera di alam liar yang kini diperkirakan hanya tersisa sekitar 568 individu.