Kabarminang — Pemerintah Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan, membuka Kantor Wali Nagari Kapelgam Koto Berapak pada Jumat (19/12) pukul 15.30 WIB. Kantor tersebut disegel belasan warga pada Kamis (18/12).
Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Kapelgam Koto Berapak, Riko Syafriadi, mengatakan bahwa kantor tersebut dibuka setelah Pelaksana Tugas Camat Bayang melakukan mediasi dengan tokoh-tokoh masyarakat bersama Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Kapelgam Koto Berapak, yang dihadiri Kapolsek Bayang dan Babinsa, di Masjid Raya Al Munawarah Kapelgam sejak pukul 14.30 WIB.
Hasil mediasi tersebut, kata Riko, kantor wali nagari dibuka, tetapi wali nagari dilarang masuk kantor sementara waktu.
“Camat dan kapolsek meminta wali nagari untuk menahan diri dan tidak masuk kantor untuk sementara waktu. Camat dan kapolsek memberikan saran itu untuk menghindari aksi anarkistis warga kepada wali nagari karena situasi sedang panas. Dalam pertemuan dengan wakil bupati sebelum mediasi dilakukan, warga Lubuk Gambir meminta wali nagari untuk mundur dan diganti dengan penjabat wali nagari,” ujar Riko kepada Kabarminang.com.
Saat mediasi dilakukan, kata Riko, wali nagari tidak hadir dan nomor ponselnya tidak aktif. Ia mengatakan bahwa pemerintah kecamatan akan memanggil wali nagari untuk membahas masalah kemarahan dan kekecewaan warga kepada wali nagari tersebut.
Pelaksana Tugas Camat Bayang, Andi Syanil, mengatakan bahwa dalam mediasi itu diketahui penyebab warga menyegel kantor wali nagari. Pertama, warga kecewa karena saat banjir melanda Kampung Lubuk Gambir, warga menilai wali nagari kurang tampil di lapangan, merasa tak ada tempat mengadu, merasa tidak memiliki pemimpin untuk melindungi warga, dan wali nagari tidak turun ke kampung-kampung untuk menemui warga korban banjir.
Kedua, saat terjadi pertengkaran antara warga Nagari Kapujan dan warga Nagari Kapelgam Koto Berapak karena masalah pengerukan sungai Batang Bayang beberapa hari yang lalu, wali nagari tidak hadir di lokasi.
Ketiga, ketika anggota DPR, Andre Rosiade, meninjau Kampung Lubuk Gambir pascabanjir, wali nagari tidak berbicara untuk menyampaikan aspirasi warga kepada Andre.













