Kabarminang — RSUD Solok Selatan mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial tentang ketidaktersediaan layanan ambulans di RSUD tersebut.
Direktur RSUD Solok Selatan, Herry Herianto, mengatakan bahwa pihaknya menyadari adanya informasi yang beredar di media sosial baru-baru ini terkait dengan ketidaktersediaan layanan ambulans di RSUD itu pada Senin (2/6) yang perlu diklarifikasi.
Pertama, sebagai pihak manajemen RSUD Solok Selatan, pihaknya menyampaikan ucapan duka dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh keluarga pasien. Herry mengatakan bahwa pasien atas nama Elzen Atalah masuk ke RSUD pada Senin (2/6) dengan keluhan demam tinggi tiga hari. Ia menyebut bahwa pasien itu dirawat di ruangan anak, lalu dipindahkan ke ruangan PICU dan diberi penanganan.
“Karena kondisi yang terus memburuk, pasien pun meninggal dunia pukul 21.30 WIB di hari yang sama,” ucap Herry dalam keterangan tertulis pada Rabu (4/6).
Herry mengatakan bahwa di RSUD itu ambulans sudah tersedia untuk mengantar pasien. Pihaknya sudah melakukan konfirmasi kepada keluarga pasien terkait dengan biaya, yang kemudian disetujui oleh keluarga pasien. Namun, tak lama kemudian, kata Herry, keluarga menolak menggunakan ambulans yang sudah tersedia.
”Setelah itu, sesuai dengan keterangan petugas di RSUD, yang diperkuat dengan rekaman CCTV, akhirnya keluarga membawa pasien pulang menggunakan kendaraan pribadi pada pukul 22.23 WIB,” tutur Herry.
Meski begitu, kata Herry, RSUD Solok Selatan terbuka atas masukan dari masyarakat sebagai bagian dari evaluasi untuk memberikan pelayanan lebih baik lagi.
“Kami sangat menghargai kepercayaan yang telah diberikan kepada RSUD Solok Selatan. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang responsif dan profesional bagi seluruh pasien,” ucapnya.