Kabarminang – PT Semen Padang menggagas dua program berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pertemuan bersama Pemerintah Kota Padang yang berlangsung di Rumah Dinas Wakil Wali Kota, Kamis malam (20/6), perusahaan memperkenalkan inisiatif budidaya kaliandra dan pengelolaan sampah berbasis maggot.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Ilham Akbar, menyebut kedua program ini sebagai bagian dari peta jalan menuju kota yang bersih, mandiri energi, dan berdaya saing, selaras dengan visi “Padang Rancak”.
Kaliandra: Solusi Hijau Bernilai Ekonomi
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyambut baik program budidaya kaliandra. Menurutnya, tanaman ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan di lahan-lahan tidur milik pemerintah maupun masyarakat di 11 kecamatan.
“Kaliandra bisa dipanen dalam setahun, menghasilkan kayu bernilai ekonomi tinggi, sekaligus membantu penghijauan dan penguatan ekonomi warga,” ujar Maigus.
Ia menambahkan, pemanfaatan lahan pribadi dan tanah ulayat untuk budidaya kaliandra juga dapat membuka peluang ekonomi berbasis masyarakat secara berkelanjutan.
Maggot: Ubah Sampah Jadi Sumber Cuan dan Energi
PT Semen Padang yang tergabung dalam SIG juga menawarkan solusi pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot (larva Black Soldier Fly). Limbah rumah tangga diolah menjadi pakan maggot, sedangkan residunya (kasgot) dimanfaatkan sebagai pupuk. Sampah anorganik terpilah dapat dicacah dan digunakan sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen.
“Program maggot ini sangat potensial. Selain mengatasi persoalan sampah, juga membuka peluang usaha baru,” tambah Maigus.
Pemko Padang menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu bank sampah dengan fasilitas pencacah pada 2026. Program ini dinilai sebagai investasi jangka panjang untuk kebersihan dan kesejahteraan kota.
Perkuat Koperasi dan Ekonomi Masyarakat
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, menilai program ini sebagai peluang strategis bagi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan koperasi dapat menjadi model ideal dalam penguatan ekonomi lokal.
PT Semen Padang juga siap menjadi offtaker kayu kaliandra sebagai bahan bakar alternatif. Sementara itu, maggot telah diuji coba sebagai pakan ikan nila, terbukti menghasilkan pertumbuhan yang setara dengan pakan komersial namun dengan biaya lebih rendah.
“Harga pakan yang tinggi sering jadi hambatan pembudidaya ikan. Maggot bisa menjadi solusi yang berdaya guna,” jelas Ilham.
Beragam Program TJSL Lainnya
Selain program unggulan tersebut, PT Semen Padang juga menjalankan sejumlah program tanggung jawab sosial lainnya, di antaranya:
-Beasiswa Anak Nagari (Bangsa) bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang bagi 25 pelajar sekitar perusahaan
-Penguatan Guru MDA/MDTA
-Pengembangan Geosite Gua Kelelawar Padayo
-Revitalisasi Budidaya Ikan Gariang
-Budidaya Kopi Bantjah
-Program Genting (Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting)
-Program Disabilitas
-Program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) melalui Forum Nagari di berbagai kecamatan
Sejak 2015, Program BMN telah merealisasikan 985 kegiatan dengan total anggaran Rp31,71 miliar.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten II Sekda Didi Aryadi, Kepala Bappeda Yenni Yuliza, Kadis Pertanian Yoice Yuliani, Kadis Sosial Heriza Syafani, Kadis Perikanan Alfiadi, Kadis DLH Fadelan Fitra Masta, serta para camat.
Program-program ini tidak hanya merespons isu lingkungan dan sosial, tetapi juga memperkuat arah pembangunan menuju Padang Rancak—kota bersih, mandiri, dan makmur.