Kabarminang – PT Semen Padang yang tergabung dalam Semen Indonesia Group (SIG) menawarkan solusi konkret untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Padang.
Dalam pertemuan bersama Pemerintah Kota Padang, Sabtu malam (21/6/2025), perusahaan memperkenalkan program pengelolaan sampah berbasis maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF), sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Selama ini, volume sampah Kota Padang terus meningkat sementara kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin terbatas.
Program maggot dinilai menjadi alternatif pengolahan limbah organik yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.
“Program maggot ini luar biasa. Bukan hanya mengatasi persoalan lingkungan, tapi juga membuka peluang usaha baru. Sampah yang semula menjadi masalah, kini bisa menjadi sumber energi dan penghasilan,” kata Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, saat menerima tim CSR PT Semen Padang di Rumah Dinas Wawako.
Dalam pemaparannya, Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Ilham Akbar, menjelaskan bahwa limbah organik rumah tangga yang biasanya menimbulkan bau, bisa diolah menjadi pakan maggot.
Limbah bekas maggot (kasgot) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian. Sementara itu, sampah anorganik yang terpilah dan dicacah dapat dijual ke PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara.
Program ini diluncurkan bersamaan dengan inisiatif budidaya kaliandra yang telah terlebih dahulu dijalankan bersama masyarakat.
Keduanya merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat.