Selain itu, polisi juga tengah memantau aktivitas penjualan emas di sejumlah toko perhiasan di Agam dan Bukittinggi untuk melacak jejak penadah barang curian.
“Barang bukti seperti emas dan surat berharga bisa dengan cepat berpindah tangan. Kami bergerak cepat untuk mencegah barang-barang itu lenyap atau dijual,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih terus menelusuri jalur pelarian pelaku, termasuk kemungkinan keluar wilayah Kabupaten Agam. Masyarakat yang memiliki informasi terkait diminta bekerja sama dengan aparat demi mempercepat proses pengungkapan kasus.
Sebelumnya diberitakan, tiga perampok bersenjata dan bertopeng menyatroni rumah milik Marwis (65). Dalam kejadian yang berlangsung dramatis itu, korban dan keluarganya disekap, sementara pelaku menguras harta benda.
Ia mengungkapkan dirinya, istri dan mertuanya terbangun sekitar pukul 02.00 WIB setelah mendengar suara pintu didobrak.
“Kalau macam-macam, saya habisi kalian semua!,” demikian ancaman salah satu pelaku kepada Marwis (65) saat menceritakan detik-detik perampokan.
“Mereka langsung minta uang, perhiasan emas, kunci motor, bahkan dokumen kendaraan seperti BPKB. Karena diancam pakai pisau, kami terpaksa serahkan semua,” kata Marwis.
Setelah mengumpulkan seluruh barang berharga, pelaku mengurung korban dalam kamar dan mengunci dari luar, memastikan tidak ada yang bisa meminta pertolongan.