Kabarminang – Pemerintah Kota Payakumbuh menjajaki kerja sama strategis dengan Universitas Perintis Indonesia guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di sektor kesehatan.
Pertemuan antara Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta dan Rektor Universitas Perintis Indonesia Yaslina digelar di Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (4/9/2025). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas peluang kolaborasi dalam rangka mendukung pengembangan SDM yang berdaya saing, baik di tingkat lokal maupun internasional.
Wali Kota Zulmaeta menyambut baik rencana kerja sama tersebut dan menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan prioritas utama pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan global di sektor ketenagakerjaan.
“Pemko Payakumbuh juga tengah menjalin kerja sama internasional melalui program kota kembar dengan Malaysia. Salah satu fokusnya adalah memfasilitasi tenaga kerja terampil, khususnya di bidang kesehatan, untuk dapat bekerja di luar negeri,” ujar Zulmaeta.
Ia mencontohkan, tenaga perawat asal Payakumbuh akan dipersiapkan dan difasilitasi agar dapat direkrut melalui kerja sama kota kembar tersebut.
“Dengan demikian, kolaborasi ini akan sejalan dalam menyiapkan SDM kesehatan yang unggul dan kompetitif,” tambahnya.
Zulmaeta berharap kerja sama ini dapat menjadi awal dari sinergi yang lebih luas antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Sementara itu, Rektor Universitas Perintis Indonesia, Yaslina, mengungkapkan bahwa audiensi ini merupakan langkah awal untuk menjajaki bentuk kolaborasi yang lebih konkret.
“Universitas tidak hanya berperan dalam aktivitas akademik, tetapi juga harus mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” jelas Yaslina.
Ia menyebut, Universitas Perintis Indonesia memiliki dua kampus, yakni di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Dengan posisi geografis Payakumbuh yang berdekatan dengan Bukittinggi, pihaknya siap mendukung pelaksanaan program Tridharma Perguruan Tinggi serta pengembangan SDM di wilayah tersebut.
“Apalagi saat ini Kementerian mengusung tagline ‘kampus berdampak’, sehingga kami ingin berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah daerah,” tutup Yaslina.