Kabarminang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang meresmikan Pustaka Masjid Nurul Amri di Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat, pada, Selasa (21/10/2025). Perpustakaan ini miliki koleksi 1.000 buku.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Padang Panjang, Faizah, menyampaikan apresiasi kepada pengurus Masjid Nurul Amri yang telah menunjukkan semangat dan kerja sama yang baik antara pengurus dan jemaah untuk menghadirkan perpustakaan yang representatif, menarik, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Peresmian ini menjadi bagian dari program pengembangan perpustakaan inklusif berbasis sosial budaya lokal,” katanya saat meresmikan pustaka tersebut.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Padang M. Ali Tabrani, mengatakan Masjid Nurul Amri merupakan masjid pertama di Padang Panjang yang meresmikan perpustakaan dari enam masjid yang akan dikembangkan dalam program ini.
“Masjid kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat literasi dan pembelajaran masyarakat. Kami sudah melakukan pendataan, wawancara dengan pengurus, serta pencatatan kondisi sarana prasarana dan koleksi buku. Dari hasil itu, Masjid Nurul Amri menjadi yang paling siap,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengembangan perpustakaan inklusif ini bertujuan memetakan kondisi, koleksi, serta kebutuhan perpustakaan masjid di seluruh wilayah Padang Panjang agar dapat dirancang langkah strategis peningkatan literasi umat.
Ketua Masjid Nurul Amri, Nasrul Yahya, mengatakan perpustakaan tersebut terwujud berkat kerja sama pengurus dan jemaah, serta dukungan dari Pemko Padang Panjang dan pemerintah pusat.
“Sekitar dua bulan kami menyiapkan perpustakaan ini, mulai dari penataan ruangan, rak buku, hingga pengumpulan koleksi bacaan. Alhamdulillah, hari ini bisa diresmikan,” katanya.
Ia mengatakan, Perpustakaan Nurul Amri saat ini memiliki koleksi awal sebanyak 1.000 buku bantuan dari pemerintah pusat, ditambah pinjaman koleksi dari Pustaka Padang Panjang dan sumbangan buku keagamaan dari jemaah.
“Kami berharap perpustakaan ini dapat menjadi pusat literasi yang aktif, terkelola dengan baik, serta mampu memperkuat peran masjid dalam meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan masyarakat,” tutupnya.
















