Kabarminang – Pemerintah Kota Bukittinggi menegaskan komitmennya dalam mempercepat digitalisasi dunia pendidikan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai agama serta adat dan budaya lokal Minangkabau. Upaya ini menjadi bagian dari strategi besar Pemko untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi, mangatakan bahwa transformasi pendidikan bukan hanya soal peningkatan sumber daya manusia (SDM), tetapi juga soal bagaimana proses belajar mengajar beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
Hal ini disampaikannya saat Koordinasi Nasional Forum Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan se-Indonesia di Rumah Dinas Wali Kota, Sabtu (19/7/2025).
Menurutnya digitalisasi proses pembelajaran harus tetap berpijak pada nilai-nilai pendidikan agama, adat, dan budaya lokal. Ini penting untuk menjaga karakter generasi muda di setiap jenjang pendidikan.
Untuk mendukung upaya ini, Pemko Bukittinggi telah meluncurkan sejumlah program seperti penyediaan akses internet di seluruh satuan pendidikan, pengembangan sekolah sebagai proyek digital, serta bantuan seragam dan layanan angkutan gratis bagi siswa.
Selain itu, Rismal juga menekankan bahwa penguatan pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai lokal terus menjadi fokus utama di kota tersebut.
Komitmen ini juga ditunjukkan melalui keikutsertaan dan dukungan penuh dalam pelaksanaan Koordinasi Nasional Forum Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan se-Indonesia yang digelar di Bukittinggi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Balai Layanan Platform Teknologi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Wibowo Mukti, bersama kepala dinas pendidikan dari berbagai provinsi dan perwakilan Balai TIK se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wibowo Mukti menyampaikan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam membangun ekosistem digital pendidikan nasional melalui integrasi Platform Rumah Pendidikan.
“Keberhasilan transformasi pendidikan digital memerlukan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas, dunia usaha, media, dan perguruan tinggi. Pertemuan ini semoga menjadi pintu kolaborasi dan membawa manfaat luas bagi pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Dengan sinergi lintas sektor dan pendekatan yang mengakar pada nilai-nilai budaya lokal, Bukittinggi berharap menjadi contoh kota yang sukses mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan tanpa kehilangan jati dirinya.