Kabarminang — Penyusunan rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025—2029 dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Solok Selatan 2026 dilaksanakan secara serentak. Hal itu dilakukan untuk menjaga konsistensi dan linearitas kedua dokumen perencanaan daerah tersebut.
Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, mengatakan bahwa dalam retret kepala dan wakil kepala daerah setelah pelantikan bulan kemarin disampaikan bahwa perencanaan dan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dari perencanaan pembangunan nasional.
“Alhamdulillah visi, misi dan program unggulan yang kami janjikan dalam kampanye selaras dengan visi dan misi atau asta cita pembangunan nasional maupun Sumatera Barat,” ujar Yulian dalam pembukaan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Tahun 2025-2029 dan RKPD Kabupaten Solok Selatan 2026 di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, Rabu (5/3).
Ia mengatakan bahwa visi yang diusung adalah “Terwujudnya Solok Selatan yang Makin Maju dan Sejahtera”.
Penjabaran dari visi tersebut dibagi dalam lima misi, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, produktif dan kompetitif; peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah; dan penguatan tata kelola pemerintahan yang baik dan melayani; pembangunan infrastruktur kawasan pertumbuhan, pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana; dan peningkatan ketahanan sosial budaya.
Yulian mengatakan bahwa untuk melaksanakan visi dan misi tersebut, terdapat 25 program unggulan yang siap dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Program itu sudah linier juga dengan program provinsi maupun secara nasional. Dua puluh lima program unggulan tersebut antara lain: gratis seragam sekolah; gratis biaya sekolah; pendidikan berkualitas; satu jorong satu rumah tahfidz; gratis berobat; pelatihan ketenagakerjaan berbasis kebutuhan; dan UMKM naik kelas; kemudian satu sapi satu KK petani sapi; Solok Selatan bertani; hilirisasi dan industrialisasi komoditas unggulan; optimalisasi potensi sumber daya alam dan kepariwisataan; digitalisasi birokrasi; pemerintah hadir di tengah masyarakat; penguatan nigari alam kolaborasi pembangunan; satu kecamatan satu eskavator; pengembangan dan peningkatan infrastruktur kawasan pertumbuhan; peningkatan konektivitas antarwilayah; peningkatan infrastruktur dasar masyarakat; mitigasi bencana; pelestarian lingkungan hidup (Solok Selatan hijau); penguatan peran masyarakat adat dan pelestarian budaya; pemuda Sarantau Sasurambi hebat; perempuan Sarantau Sasurambi hebat; seni budaya terintegrasi; serta perlindungan dan kesejahteraan sosial.
Yulian mengharapkan dari Forum Konsultasi Publik itu dapat diperoleh masukan dan saran penyempurnaan terhadap permasalahan, isu strategis, prioritas dan sasaran pembangunan daerah dalam kerangka sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
Ia juga berharap semua perangkat daerah dapat menerjemahkan dan mencari strategi inovatif dalam pelaksanaan dan pencapaian program unggulan yang sudah ditetapkan itu.