Kabarminang – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menggelar pelatihan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) guna mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kerakyatan yang menjadi tulang punggung daerah.
Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, dalam sambutannya pada Selasa (10/6), menyatakan bahwa UMKM dan IKM memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional maupun daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus berkomitmen menyediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari regulasi hingga akses permodalan.
“Pelaku UMKM dan IKM, baik yang tergabung dalam sentra maupun yang mandiri, perlu terus meningkatkan keterampilan agar produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar,” ujarnya.
Yulian Efi menambahkan, peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah merupakan bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dalam lima tahun ke depan. Prioritas utamanya diarahkan kepada penguatan UMKM dan IKM.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM, saat ini Solok Selatan memiliki 1.529 unit IKM dan 11.113 pelaku UMKM. Beberapa sentra industri yang telah berkembang di antaranya adalah sentra olahan durian di Nagari Lubuk Gadang Utara (Kecamatan Sangir), sentra makanan ringan di Kecamatan Pauh Duo, dan sentra kopi di Kecamatan Sangir.
Pelatihan kali ini difokuskan pada diversifikasi produk berbahan dasar umbi-umbian, mengingat komoditas ini mudah diperoleh di wilayah tersebut dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan.
Kepala Dinas Perindagkop UKM Solok Selatan, Akmal Hamdi, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari 20 IKM dan 50 UMKM dengan produk yang telah melalui proses kurasi dan siap naik kelas.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap para pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan akhirnya mendorong kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Pelatihan berlangsung selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Juni 2025, dengan menghadirkan pemateri dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP), dan sejumlah narasumber lainnya.