Kabarminang – Badan SAR Nasional (Basarnas) memberikan pelatihan kepada 160 relawan tanggap bencana dan potensi SAR di Kabupaten Solok Selatan sebagai bagian dari upaya memperkuat peran masyarakat dalam mitigasi bencana.
Direktur Bina Tenaga Basarnas, Marsma TNI Tarjoni, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi sangat penting mengingat keterbatasan jumlah personel SAR di daerah tersebut.
“Di Solok Selatan saat ini hanya ada lima orang anggota SAR. Oleh sebab itu, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan agar mampu merespons bencana secara cepat dan tepat,” ujarnya, Jumat (1/8).
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Basarnas dalam mengoptimalkan peran masyarakat, terutama di tengah kebijakan efisiensi nasional yang saat ini diterapkan pemerintah.
Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan pentingnya pelatihan tidak hanya sebagai persiapan dalam kondisi darurat, tetapi juga sebagai bagian dari edukasi jangka panjang.
“Saya mengajak seluruh peserta menjadi agen kesiapsiagaan di lingkungan masing-masing dan tidak berhenti setelah pelatihan ini selesai,” katanya.
Pelatihan ini juga dinilai sebagai langkah awal untuk membentuk jejaring relawan tangguh di tingkat lokal. Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan Basarnas, diharapkan sistem penanggulangan bencana di Solok Selatan menjadi lebih responsif, inklusif, dan berkelanjutan terutama mengingat tantangan geografis daerah yang kompleks.
Kegiatan berlangsung melalui kombinasi penyampaian materi dan simulasi, yang dirancang untuk memberikan pemahaman praktis kepada para peserta dalam menghadapi situasi darurat.
“Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan cakupannya diperluas agar koordinasi penanggulangan bencana semakin solid,” pungkas Yulian.