“Akibatnya, proyek dinyatakan putus kontrak dan pasar menjadi terbengkalai,” tuturnya.
Afriman meminta para pedagang di Pasar Painan bersabar menghadapi kondisi itu. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama kementerian terkait sedang berupaya untuk menuntaskan proyek tersebut.
“Ini memang warisan proyek yang terbengkalai dari pemerintahan sebelumnya. Akan tetapi, Pak Bupati Hendrajoni berkomitmen penuh untuk menuntaskannya,” kata Afriman.
Dengan rampungnya pembangunan pasar pada 2026, Afriman berharap kegiatan ekonomi masyarakat Painan kembali bergairah. Ia menilai bahwa pasar baru itu strategis karena merupakan pusat perdagangan utama di ibu kota kabupaten tersebut.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Sumatera Barat Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum, Aljihat, mengatakan bahwa pengumuman tender pembangunan Pasar Painan berlangsung sejak 29 Agustus 2025 hingga 8 September 2025. Ia membenarkan bahwa nilai tender proyek itu Rp27 miliar.
Aljihat berharap proses tender tersebut lancar sehingga ada pemenangnya. Dengan begitu, pihaknya akan berkontrak dengan pemenang tersebut dan segera melanjutkan pembangunan Pasar Painan.
“Proses tender sebelumnya gagal menghasilkan pemenang. Saya tidak tahu penyebabnya. Mudah-mudahan proses tender kali ini ada pemenangnya. Kami tinggal menunggu pemenang tender. Konsultan pengawas pembangunannya sudah ada,” ucapnya kepada Kabarminang.com pada Kamis (4/9).
Aljihat tidak ingin proses tender kedua kali pada tahun ini gagal lagi karena akan memperlama dimulainya kelanjutan pembangunan Pasar Painan. Namun, kalau proses tender sudah dilakukan dua kali, tetapi gagal menghasilkan pemenang tender, kata Aljihat, menurut aturan, pembangunan dapat dilakukan dengan penunjukan langsung.
















