Kabarminang — Dua pemuda kakak beradik di Pesisir Selatan diduga menyetubuhi pelajar SMP. Mereka melakukan perbuatan cabul itu secara keji. Akibat perbuatan mereka, gadis tersebut kini hamil lima bulan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pesisir Selatan, AKP Yogie Biantoro, menceritakan kisah tersebut melalui keterangan tertulis yang diterima Kabarminang.com pada Jumat (11/7). Dua kakak beradik itu berinisial MC (17) dan DP (21), warga Limau Asam, Nagari Asam Kamba Pasar Baru, Kecamatan Bayang. MC sudah berhenti sekolah, sedangkan DP sudah bekerja sebagai wiraswasta. Sementara itu, korban berinisial SAP (15), warga Balai Lamo Salido, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai. SAP merupakan pelajar SMP.
Pada Kamis (tanggal tidak diingat pelaku) Januari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB SAP meminta izin kepada ibunya, SH, untuk pergi main dan menginap di rumah temannya di Jalan Tentara Pelajar, Nagari Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai. Sekitar pukul 19.40 WIB SAP sampai di rumah temannya, N.
Sekitar pukul 23.00 WIB SAP dihubungi lewat pesan WhatsApp oleh pemuda berinisial FM untuk diajak pergi nongkrong, yang merupakan pacar SAP. SAP mau dan minta dijemput di depan Kantor Wali Nagari Painan Selatan.
Sekitar pukul 23.30 WIB FM datang bersama temannya, RD, dengan sepeda motor untuk menjemput SAP. Mereka kemudian bonceng tiga dengan sepeda motor itu menuju gudang kayu di Rawang, Painan. Setibanya mereka di gudang kayu, RD turun, lalu DP naik sepeda motor itu. Ketiganya kemudian bonceng tiga ke Bayang.
Mereka tiba di Kabun Limau Asam, Nagari Asam Kamba Pasar Baru, Bayang, sekitar pukul 2.00 WIB. Di sana sudah menunggu MC. Gadis tersebut bertanya kepada FM mengapa mereka ke tempat itu, lalu meminta FM untuk mengantarnya pulang. FM menjawab bahwa tidak ada sepeda motor untuk pergi karena sepeda motor sudah dibawa pergi oleh teman FM.
Gadis tersebut kemudian meminta sambil menangis untuk diantar pulang. FM kemudian berjalan, diikuti DP dan MC, serta sang gadis seakan-akan memenuhi permintaan gadis untuk diantar pulang.
Lebih kurang seratus meter mereka berjalan, FM, DP dan MC berhenti di depan pekuburan Kabun Limau Asam. Sang gadis bertanya untuk apa mereka singgah di pekuburan itu dan sepeda motor siapa yang akan dipinjam untuk mengantarnya pulang sebab di sana ia melihat tidak ada orang. FM menjawab sang gadis dengan memintanya untuk tenang. Sang gadis lalu menangis, sedangkan ketiga pemuda itu tertawa.