Kabarminang — Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Lubuk Begalung (Lubeg)—Pasar Raya Indarung, Padang, mengeluhkan banyaknya debu yang berserakan di sepanjang jalan pada Selasa (25/2). Debu tersebut diduga berasal dari puluhan truk pengangkut tanah yang lalu lalang di daerah itu tanpa pengamanan yang memadai.
Rusni, pemilik rumah makan di kawasan Bandar Buat, mengaku usahanya terdampak akibat kondisi itu.
“Debunya sampai masuk ke masakan, Pak. Puluhan truk pengangkut tanah berlalu lalang tanpa tanggung jawab, menumpahkan debu putih yang berserakan di jalan,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa meskipun sudah disiram, debu kembali muncul setelah jalanan mengering. Karena itu, ia terpaksa menutup warung karena tidak ada pelanggan yang datang.
“Kepada bapak polisi, tolong tindak tegas truk-truk ini,” ucapnya.
Keluhan serupa disampaikan Rini, pedagang donat di kawasan tersebut. Ia mengatakan bahwa matanya perih karena debunya banyak sekali.
“Saya terpaksa menutup dagangan karena debu masuk ke donat sehingga tidak bisa dijual lagi,” katanya.
Ia pun meminta pihak berwenang bertindak tegas terhadap truk-truk yang menyebabkan polusi debu tersebut.
Untuk menanggapi laporan dari warga, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi, menyatakan pihaknya telah mengerahkan dua armada untuk melakukan penyiraman guna mengurangi debu.
“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa debu di jalan raya sangat mengganggu. Kami pun segera turun untuk membantu warga. Kabarnya juga ada yang terjatuh akibat jalanan yang berdebu dan bercampur tanah,” tuturnya.
Sementara itu, pejabat Satuan Lantas Polresta Padang belum merespons panggilan telepon dan pesan WhatsApp saat diminta tanggapannya tentang hal itu.