“Beliau adalah arsitek cita-cita Taman Budaya. Warisannya bukan hanya patung, tapi cara berpikir. Kami berharap ini jadi awal kolaborasi internasional melalui residensi seni, diskusi, dan kajian lintas negara,” katanya.
Zulkifli juga mengajak generasi muda dan lembaga pendidikan untuk menjadikan Taman Budaya sebagai pusat riset seni patung Minangkabau. Ia menyampaikan terima kasih kepada para pematung dan semua pihak yang telah menghadirkan pameran ini sebagai bentuk kolaborasi budaya lintas bangsa.
Pameran itu terbuka untuk umum hingga 23 Juni 2025, menghadirkan tidak hanya instalasi patung, tetapi juga ruang-ruang dialog, dokumentasi sejarah, dan jejak nilai-nilai Arby Samah yang menjadikan seni sebagai jalan spiritual, keperempuanan sebagai pusat kekuatan, dan kebersahajaan sebagai nilai utama kemanusiaan.
Pengunjung melihat salah satu patung dalam pameran patung internasional bertajuk “Tribute to Arby Samah: Pelopor Patung Abstrak Indonesia” di Galeri Taman Budaya Sumbar, Padang, pada Rabu (18/6). Foto: Dharma Harisa