Kabarminang – Minang Film Festival (Miffest) ke-9 resmi ditutup di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam, Kampus ISI Padangpanjang, Jumat (17/10/2025). Ajang tahunan yang berlangsung sejak 13 Oktober itu menjadi ruang apresiasi bagi sineas muda untuk menampilkan karya terbaiknya.
Dengan mengusung tema “Bersinema dengan Pelaku Budaya,” Miffest 2025 menghadirkan berbagai film dari komunitas, mahasiswa, hingga pelajar. Festival ini juga menjadi ajang lahirnya generasi baru perfilman Minangkabau yang siap bersaing di tingkat nasional.
Pada kategori Komunitas, film “Mejaguran” produksi Mathama Pictures meraih Juara 1 sekaligus tiga penghargaan bergengsi: Penulis Naskah Terbaik, Editing Terbaik, dan Penyutradaraan Terbaik atas nama Herda Martin.
Juara 2 diraih “Sarjana Seni dari Mata Seekor Cicak Short Movie” dari BDJG Media Creative, yang juga memboyong penghargaan Sinematografi Terbaik oleh Fathi Yakan.
Di kategori Mahasiswa, film “Asa” dari Universitas Padjajaran menyabet Juara 1, disusul “Pham” (ISI Yogyakarta) dan “Deal!” (ISI Surakarta). Film Asa juga memenangi dua kategori tambahan: Penulis Naskah Terbaik (Riandi Firmansyah) dan Penyutradaraan Terbaik (Rafi Ashfarhan).
Untuk kategori Pelajar, film “Baliak Ka Surau” karya siswa SMKN 4 Padang tampil sebagai Juara 1, diikuti “Babaliak Ka Surau” dari SMKN 4 Payakumbuh dan “Pituah Manuntun Arah” dari SMKN 1 Bukittinggi.
Penghargaan Penulis Naskah Terbaik diraih Ulva Tuna Zhifa lewat film “Tanda Merah Tapak Suci,” sementara Penyutradaraan Terbaik jatuh kepada Pitri Masyuni untuk film “Pantang Baliak Sabalun Dapek.”
Wakil Wali Kota Padang Panjang Allex Saputra, yang hadir menutup kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas kreativitas para sineas muda.
“Tayangan film menjadi tuntunan yang baik. Kami berharap dari ISI Padangpanjang lahir tokoh nasional yang membawa nama besar daerah ini,” ujar Allex.
Wakil Wali Kota turut memotivasi mahasiswa agar berani bermimpi dan berperan di industri kreatif, terutama menghadapi era bonus demografi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Padangpanjang, Dr. Rizwel Zam, menyebut Miffest ke-9 berhasil menumbuhkan semangat baru dalam perfilman Minang.
“Film bukan sekadar hiburan, tetapi media seni yang mengandung pesan, filosofi, dan kebahagiaan. Tantangan ke depan, bagaimana sineas muda bisa terus mengangkat muatan lokal dan sejarah daerah,” ujarnya.
Penutupan festival dimeriahkan oleh penampilan orkes Taman Bunga, yang menambah hangat suasana malam apresiasi bagi insan perfilman muda.