Kabarminang — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampung Lua Salido, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan, tetap memproduksi makanan untuk sekolah-sekolah meski mesin pengering omprengnya meledak.
Pengelola SPPG Kampung Lua Salido, Farid Ilmi, mengatakan bahwa meledaknya mesin pengering ompreng (nampan) berbentuk lemari itu tidak mempengaruhi kegiatan dapur tersebut. Ia menyebut peristiwa itu hanya memperlambat sedikit waktu pencucian dan pengeringan ompreng.
“Biasanya kami mencuci dan mengeringkan ompreng dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Karena ledakan lemari itu, waktu pencucian bertambah sampai pukul 00.00 WIB lewat,” ujar Farid kepada Kabarminang.com pada Rabu (15/10).
Perihal ledakan itu, Farid mengatakan bahwa lemari pengering itu hancur sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Ia menceritakan bahwa ledakan itu terjadi pada Selasa (14/10) sekitar pukul 17.33 WIB. Saat itu, katanya, seorang karyawan SPPG berjenis kelamin perempuan (usia di atas 30 tahun) lupa menutup instalasi gas sehingga banyak gas yang mengendap di dalam lemari pengering. Sementara itu, katanya, api sedang menyala di bawah ompreng.
“Saat api menyala dan banyak gas yang mengendap di lemari, karyawan tersebut membuka lemari. Tak lama kemudian, lemari itu meledak,” ujar Farid.
Akibat ledakan itu, kata Farid, karyawan perempuan itu mengalami luka melepuh di bagian siku. Ia menyebut karyawan itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Bhakti Kesehatan Masyarakat.
“Kondisinya tidak apa-apa,” ucapnya.
Farid menyatakan bahwa yang meledak ialah mesin pengering ompreng, bukan gas. Selain itu, ia menegaskan bahwa tidak ada kebakaran akibat ledakan itu.
Farid menambahkan bahwa SPPG itu sudah sebulan beroperasi. Piihaknya melayani 13 sekolah dari TK, SD, sanawiah, dan SMA dari Salido sampai ke Painan.
Sebelumnya, Kepala Polsek IV Jurai, Iptu Edy Roszal, menyampaikan bahwa dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu meledak dan menimbulkan suara keras. Ledakan itu, kata Edy, membuat warga sekitar terkejut dan keluar rumah untuk melihat sumber ledakan.
“Dapur tersebut berada di kawasan padat penduduk. Warga terkejut mendengar ledakan itu. Kini kondisi sudah kondusif,” ujarnya.