Kabarminang – Pemerintah Kota Pariaman resmi meluncurkan program unggulan bertajuk “Satu Rumah Satu Hafidz” pada Jumat (27/6/2025). Program ini diresmikan langsung oleh Wali Kota Pariaman Yota Balad, didampingi Wakil Wali Kota Mulyadi, di halaman Balai Kota Pariaman.
Kegiatan ini digelar dalam rangka Tabliq Akbar menyambut Tahun Baru Islam 1447 H/2025 M, sekaligus memperingati Hari Jadi Kota Pariaman ke-23. Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kota Pariaman Mursalim, Kepala Kemenag, pimpinan OPD, guru MDTA/MDTW, serta para siswa dari seluruh Kota Pariaman.
Visi Mewujudkan Generasi Qur’ani
Wali Kota Yota Balad dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Pemko Pariaman untuk mencetak generasi Qur’ani sejak usia dini.
“Hari ini kami resmi meluncurkan program unggulan Yota-Mulyadi, yaitu Satu Rumah Satu Hafidz. Program ini hadir untuk menanamkan nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan fondasi akhlak mulia di setiap keluarga,” ujar Yota saat diwawancarai Tim Media Center Kota Pariaman.
Yota menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memastikan minimal satu penghafal Al-Qur’an di setiap rumah tangga warga Pariaman. Ia menambahkan, anak-anak yang telah menghafal satu juz, dua juz, bahkan baru setengah juz pun akan terus diberi motivasi dan pendampingan untuk melanjutkan hafalannya.
Lebih lanjut, Yota menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi proses hafalan Al-Qur’an di rumah. Dukungan lingkungan keluarga diyakini menjadi faktor penting keberhasilan program ini.
“Dengan keterlibatan aktif orang tua, kita optimistis program ini akan berjalan optimal dan benar-benar melahirkan generasi yang dekat dengan Al-Qur’an,” tambahnya.
Terintegrasi ke Kurikulum Ekstrakurikuler
Program Satu Rumah Satu Hafidz juga akan diintegrasikan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah di tingkat dasar dan menengah. Salah satu rencananya adalah mensyaratkan ijazah MDTA sebagai salah satu dokumen penunjang saat siswa SD akan melanjutkan ke SMP.
“Untuk masuk SMP, selain seleksi biasa, kita akan minta lampiran ijazah MDTA. Ini agar kesinambungan pendidikan agama berjalan sejak dini,” ujar Yota menutup sambutannya.