Kabarminang.com – Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir meralang seluruh masjid di Israel untuk mengumandangkan azan. Hal itu disampaikan melalui akun resmi X miliknya.
Menurutnya, kumandang azan dianggap terlalu mengganggu warga Israel. Ia menilai suara azan merupakan sumber kebisingan sehingga harus diatasi oleh polisi setempat.
Ben-Gvir telah mengirimkan instruksi kepada polisi tentang penegakan larangan tersebut, termasuk menyita pengeras suara dan memberikan denda. Jadi, jika melanggar aturan tersebut akan diberi sanksi berupa denda. Adapun denda bagi penduduk beragam Islam yakni sebesar 14 persen.
“Aturan tersebut memberikan opsi untuk menyita sistem audio (di masjid). Ini adalah alat yang efektif untuk pencegahan. Saat kita menggunakan alat ini, alat ini akan bergema di seluruh sektor (Muslim). Pada akhirnya, kita perlu mendapatkan hasil di lapangan,” tulis Ben Gvir kepada komandan polisi yang dikutip melalui Detikcom pada Senin (2/12).
Dia juga mengaku akan mengajukan rancangan undang-undang yang akan menaikkan denda bagi masjid yang dianggap membuat kebisingan.
Wali kota di kota-kota Arab mengatakan kepada Channel 12 bahwa mereka menganggap cara Ben Gvir sebagai provokasi terhadap komunitas Arab dan Muslim yang bisa memicu kekacauan serta kerusuhan.
“Sementara organisasi kejahatan bebas berkeliaran, Menteri Ben Gvir terus menggunakan polisi sebagai alat politik untuk menciptakan lebih banyak ketegangan, kekacauan, dan kebencian. Laporan ini sekali lagi membuktikan bahwa di bawah pemerintahan Ben Gvir, satu-satunya orang yang bisa merasa aman dari polisi adalah keluarga kriminal, sementara penduduk sipil menjadi sasaran serangannya,” kata Organisasi Abraham Initiatives.