Ayahnya, Syafrianto, mengungkapkan bahwa kedisiplinan dan konsistensi menjadi kunci utama di balik prestasi sang anak.
“Membagi waktu dan pendampingan orang tua sangat dibutuhkan di usia sekarang. Iqra kami biasakan bangun sebelum subuh untuk latihan fisik. Awalnya memang berat, tapi setelah terbiasa, yang tersisa hanya semangat,” ujarnya kepada Sumbarkita, Minggu (26/10) di kediamannya, Kota Payakumbuh.
Meski begitu, Syafrianto mengaku kerap merasa iba melihat perjuangan anaknya yang nyaris tak punya waktu luang selain belajar dan berlatih.
“Kadang kami sedih melihatnya lelah di malam hari, tapi ini demi impiannya menjadi pemain profesional. Orang tua mana yang tak bangga melihat anaknya serius dan berprestasi di hal positif,” tutupnya.
















