Kabarminang – Ketidaksiapan internal Persatuan Sepakbola Kota Pariaman (Persikopa) membuat tim ini harus absen dari Piala Soeratin 2025. Krisis kepengurusan yang belum terselesaikan dinilai menjadi faktor utama terhambatnya proses pendaftaran dan persiapan tim.
Ketua KONI Kota Pariaman, Edison TRD, mengungkapkan bahwa persoalan internal dalam tubuh organisasi Persikopa telah berlangsung cukup lama, dan belum ada langkah konkret untuk memperbaiki keadaan.
“Banyak pengurus yang sudah mengundurkan diri. Tanpa struktur yang aktif, tentu kegiatan organisasi tidak bisa berjalan. Itulah kendala utamanya,” ujar Edison kepada wartawan, Rabu (30/7).
Kondisi ini diperparah dengan minimnya inisiatif dari pengurus tersisa. Meski KONI telah meminta Askot PSSI Kota Pariaman untuk memfasilitasi pembentukan kepengurusan baru, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
“Sampai sekarang belum ada gerakan nyata. Tidak ada yang mengurus tim, apalagi menyiapkan keikutsertaan ke Piala Soeratin,” tambahnya.
Edison menegaskan bahwa peran Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman dalam persoalan ini tidak bisa dijadikan kambing hitam. Menurutnya, pemerintah hanya bertindak sebagai pendukung melalui anggaran, bukan penentu teknis maupun manajerial tim.
“Teknis itu ranah pengurus. Kalau mereka tidak aktif, KONI dan Pemko juga tidak bisa masuk terlalu jauh,” jelasnya.
Terkait pendanaan, KONI menyatakan tetap siap mendukung Persikopa seperti tahun-tahun sebelumnya, asalkan ada permohonan resmi melalui Askot PSSI. Namun, hingga saat ini tidak ada pengajuan bantuan karena tidak ada yang mengurus administrasi.