Karena itu, pihaknya meminta kepada DPRD Dharmasraya untuk menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Mereka mendesak DPRD Dharmasraya untuk menandatangani dan mengesahkan dukungan terhadap tuntutan rakyat itu sebagai bentuk nyata keberpihakan pada keadilan dan kemanusiaan.
“Apabila DPRD Dharmasraya menolak atau mengabaikan suara rakyat, sejarah akan mencatat bahwa lembaga ini telah berpihak pada kebusukan dan meninggalkan amanat rakyat Dharmasraya. Apabila tuntutan Aliansi Mahasiswa Bergerak tidak dikabulkan, akan ada gelombang aksi lanjutan dari mahasiswa ke gedung DPRD dan pemerintah daerah,” tutur Rizky.
Ketua DPRD Dharmasraya, Jemi Hendra, mengatakan bahwa menyetujui dua tuntutan yang berkaitan langsung dengan Dharmasraya, yaitu tuntutan ketujuh dan kedepalan. Perihal enam tuntutan lainnya, pihakmya akan menyampaikannya kepada gubernur, DPRD Sumbar, dan DPR RI. Ia pun menandatangani dokumen tuntutan itu.
Jemi mewakili DPRD dan masyarakat Dharmasraya mengapresiasi aliansi mahasiswa dalam melaksanakan aksinya dengan tertib dan damai. Ia juga berterima kasih kepada Polri, TNI, dan Satpol PP Dharmasraya yang telah menjalankan tugas dengan baik sehingga aksi damai mahasiswa berjalan dengan lancar dan damai.
Jemi menegaskan bahwa Dharmasraya berada dalam kondisi damai dan kondusif. Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Dharmasraya untuk tidak terpancing dengan informasi yang tidak benar.
Demonstrasi itu dihadiri oleh Wakil ketua DPRD Dharmasraya, Sujito dan Ade Sudarman, beserta belasan anggota DPRD lainnya; Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti; dan ratusan personel TNI, Polri, dan Satpol PP Dharmasraya.