Kabarminang — Pada kuartal I 2025 PT Bank Nagari berhasil mencapai laba bersih sebanyak Rp117,62 miliar. Sementara itu, pada kuartal I 2024, bank pembangunan daerah Sumatera Barat itu membukukan laba bersih Rp100,46 miliar. Artinya, laba bersih Bank Nagari pada tahun ini naik 17,11 persen daripada tahun lalu.
Angka tersebut tercatat pada laporan keuangan PT Bank Nagari yang dipublikasikan pada Senin (28/4/2025). Dalam laporan itu, kenaikan laba Bank Nagari pada 2025 didukung oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp749,26 miliar, naik 3,83 persen dari Rp721,59 miliar. Sementara itu, pendapatan bunga perseroan tertekan oleh beban bunga sebesar Rp292,27 miliar.
Dalam laporan tersebut beban bunga pada kuartal I/2025 tercatat turun 3,69 persen daripada periode yang sama pada 2024, yang sebesar Rp281,85 miliar. Karena itu, pendapatan bunga bersih yang dibukukan Bank Nagari sebanyak Rp456,98 miliar, meningkat 3,92 persen dari Rp439,73 miliar. Adapun rasio net interest margin (NIM) Bank Nagari tercatat 5,86 persen, turun tipis daripada tahun sebelumnya, yang sebesar 5,95 persen.
Pada kuartal I 2025 Bank Nagari juga meraih pendapatan dari penjabaran transaksi valuta asing sebanyak Rp64 miliar. Sementara itu, pendapatan dari dividen sebesar Rp88 miliar, turun daripada tahun sebelumnya, yang Rp186 miliar. Kemudian, pendapatan dari komisi dan fee administrasi sebanyak Rp47,24 miliar.
Sementara itu, pada kuartal I 2025 laba Bank Nagari juga dipengaruhi oleh sejumlah beban. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp52,01 miliar. Angka itu turun 14,62 persen dari Rp60,91 miliar pada kuartal I 2024.
Selanjutnya, beban tenaga kerja Bank Nagari mencapai Rp201,53 miliar, beban promosi Rp12,04 miliar, dan beban lainnya Rp107,35 miliar. Karena itu, total pendapatan operasional Bank Nagari pada kuartal I 2025 sebesar Rp135,32 miliar.
Adapum di sisi pendanaan, Bank Nagari menghimpun dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I 2025 sebesar Rp26,89 triliun. Dana tersebut berasal dari giro Rp3,12 triliun, tabungan Rp8,3 triliun, dan deposito Rp15,43 triliun.
Sementara itu, dari sisi fungsi intermediasi, Bank Nagari telah menyalurkan kredit sebesar Rp21,24 triliun pada kuartal I 2025. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) gross pada kuartal I 2025 berada pada level 2,07 persen. Angka itu lebih rendah daripada pada kuartal I 2024, yang sebesar 2,16 persen. Adapun NPL net pada kuartal I 2025 naik menjadi 0,50 persen dibandingkan dengan pada kuartal I 2024, yang sebesar 0,34 persen.
Terakhir, pada kuartal I 2025 rasio loan to deposit ratio (LDR) Bank Nagari mencapai 95,24 persen. Angka itu naik daripada LDR bank tersebut pada kuartal I 2024, yang mencapai 94,42 persen. Dengan demikian, Bank Nagari memiliki total aset per kuartal I 2025 sebanyak Rp33,1 triliun.