Kabarminang — Korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam terus bertambah. Data BPBD per 11 Desember 2025 pukul 20.00 WIB mencatat 192 orang meninggal dunia dan 72 lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam mengatakan dari 192 korban meninggal tersebut, 27 orang belum teridentifikasi. Ia menyebut sebaran korban meninggal berada di Kecamatan Palembayan 142 orang, Malalak 14 orang, Tanjung Raya 10 orang, serta Matur, Palupuah, dan Ampek Nagari masing-masing 1 orang.
“Kemudian 72 masih dalam pencarian, di Palembayan 66 orang, Malalak 3 orang, Tanjung Raya 2 orang, dan Lubuk Basung 1 orang,” ujar Abdul.
Ia menambahkan, jumlah pengungsi mencapai 4.298 jiwa yang tersebar di sejumlah kecamatan. Pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Raya 2.866 orang, disusul Palembayan 905 orang, Matur 350 orang, IV Koto 49 orang, dan Palupuh 128 orang.
“Sebanyak 6 orang masih dalam perawatan medis di RSUD Lubuk Basung, 2 orang di RSUP M. Djamil, dan 1 orang di RSUD M. Yamin Pariaman,” kata Abdul.
Kerusakan permukiman dan infrastruktur juga terjadi dalam skala besar. Rumah warga yang terdampak mencakup 493 unit rusak ringan, 359 rusak sedang, dan 600 rusak berat.
“Sebanyak 67 titik jembatan mengalami kerusakan dan 49 titik jalan rusak,” tuturnya.
Selain permukiman, fasilitas umum juga terdampak. Abdul menyebut terdapat 11 tempat ibadah rusak, 106 sekolah terdampak, 125 irigasi rusak, serta 16 unit bendungan yang mengalami kerusakan. Sektor pertanian dan peternakan juga mengalami kerugian besar, dengan 1.813,70 hektare lahan pertanian rusak dan 5.025 hewan ternak terdampak.
















