Sungguh malang, setibanya di lokasi, Bagindo Aziz Chan turun dari mobil dan tiba-tiba peluru langsung bersarang di lehernya yang menyebabkan ia tewas di tempat. Namun, ada versi lain dari kematian Aziz Chan. Versi ini menyebutkan jika Aziz Chan sempat mendapatkan kekerasan selain tembakan, hal ini diperkuat dari adanya luka memar di bagian belakang kepala dan lubang peluru di belakang telinga.
Jenazah Bagindo Aziz Chan kemudian dibawa ke Bukittinggi dengan pengawalan ketat dan dimakamkan sebagai seorang pahlawan di Taman Bahagia. Untuk mengenang jasanya, di tempat ia ditembak, dibangunlah Monumen Simpang Tinju. Kepalan tangan besar yang ada di tugu menjadi simbol semangat perjuangan yang tak pernah padam.