Kabarminang – Kasus baru HIV di Kota Padang menunjukkan tren penurunan dalam dua tahun terakhir. Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat 192 kasus baru pada Januari–September 2025, turun dari 234 kasus pada 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, menyebut penurunan ini tidak lepas dari penguatan layanan skrining, edukasi, serta perluasan akses pengobatan HIV di berbagai fasilitas kesehatan.
“Jika dibandingkan dua tahun terakhir, tidak ada peningkatan penemuan kasus baru HIV di Kota Padang,” ujar Srikurnia, Jumat (21/11/2025).
Sebaran dan Asal Pasien
Dari total 192 kasus 2025, sebanyak 87 kasus (45%) berasal dari warga Kota Padang. Sementara 105 kasus (55%) lainnya adalah pasien dari luar Padang, baik dari daerah lain di Sumbar maupun luar provinsi.
Penemuan kasus dilakukan melalui layanan skrining dan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) HIV di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti RSUP M Djamil, RS Yos Sudarso, RST Reksodiwiryo, RSUD dr. Rasidin, RS Hermina, RS Unand, RS Naili DBS, dan RSI Siti Rahmah.
Skrining juga aktif dilakukan di Puskesmas Seberang Padang, Andalas, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Buaya, Ulak Karang, Pauh, Lubuk Begalung, serta melalui layanan Klinik Cemara PKBI.
Faktor Penurunan Kasus
Menurut Srikurnia, turunnya angka temuan kasus baru dipengaruhi oleh beberapa program kunci:
– Skrining yang lebih intensif pada kelompok berisiko
– Edukasi pencegahan HIV di sekolah, kampus, dan masyarakat
– Workshop dan pelatihan tenaga kesehatan terkait HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
– Pelibatan fasilitas kesehatan swasta
– Penguatan jejaring layanan antara pemerintah dan mitra kesehatan
– Aktivasi layanan testing dan pengobatan HIV di berbagai kabupaten/kota lain di Sumbar
“Kami terus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan memperkuat jejaring internal maupun eksternal dalam penanggulangan HIV dan IMS,” kata Srikurnia.
Imbauan: Testing Gratis & Dukungan kepada ODHIV
Dinkes mengimbau masyarakat untuk melakukan testing HIV secara berkala jika merasa berisiko, terutama karena layanan tes tersedia gratis di Puskesmas dan rumah sakit.
“Bagi yang sudah terinfeksi HIV, mohon patuh dan teratur mengonsumsi obat agar tetap sehat dan tidak menularkan kepada orang lain,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan keluarga terhadap Orang Dengan HIV (ODHIV). “Hindari stigma dan diskriminasi. Dukungan keluarga sangat membantu pasien menjalani pengobatan dengan baik,” tambahnya.
















