Sutan Riska juga berpesan agar jembatan ini dirawat dengan baik agar dapat bertahan lama. Ketua Umum Apkasi itu juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk merasa memiliki dan menjaga fasilitas ini bersama.
Sebelumnya, warga harus menggunakan perahu atau memakai ponton untuk menyeberangi sungai terpanjang di Pulau Sumatera itu. Kondisi ini menyulitkan terutama bagi pelajar yang harus pergi ke sekolah dan petani yang ingin membawa hasil panen mereka ke pasar.
Dengan adanya jembatan gantung ini, akses menjadi lebih mudah dan aman bagi warga seberang Batanghari yang ingin berususan ke kecamatan dan kantor walinagari setempat.
“Alhamdulillah, sudah ada jembatan. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat dan Bapak Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang telah berhasil membawa proyek ini ke nagari kami,” ujar Sutan Hendri tokoh masyarakat setempat.
Sutan Hendri mengungkapkan bahwa keinginan masyakat untuk mempunyai jembatan penghubung ini sudah lama.
“Pembangunan jembatan ini telah diusulkan kepada pihak-pihak yang berwenang sejak lama. Apalagi di seberang Batanghari ada sejumlah situs bersejarah yang perlu dikembangkan menjadi objek wisata. Alhamdulillah akhirnya bisa diwujudkan oleh Bupati Sutan Riska di akhir jabatannya,” ungkapnya
Pembangunan jembatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dukungan dari berbagai pihak memungkinkan proyek ini akhirnya selesai dan dapat segera dimanfaatkan.
Dengan peresmian Jembatan Gantung Batanghari, asa baru pun muncul bagi warga Jorong Siluluak dan Nagari Siguntur. Keberadaan jembatan ini tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.