Kabarminang — Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Ibnu Kurniawan, menyatakan bahwa pembangunan jembatan permanen di jalan nasional Sumbar-Jambi yang putus total di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, tidak akan selesai sebelum Lebaran Idulfitri 2025.
Ibnu menjelaskan bahwa jalan yang putus itu tidak mungkin ditimbun karena arus air sangat deras di kanan dan kiri jalan. Karena itu, menurutnya, solusinya ialah membangun jembatan untuk mengangkangi jalan putus yang dilalui air deras itu.
“Kami akan mengusulkan dana pembangunan jembatan permanen ke Kementerian PUPR. Kalaupun jembatan permanen dibangun dalam bulan ini, pembangunannya tidak akan selesai menjelang Lebaran,” ujarnya kepada Kabarminang.com, Minggu (2/3).
Sebelum membangun jembatan permanen, kata Ibnu, pihaknya memiliki dua rencana untuk menghubungkan akses jalan yang putus itu, yaitu membangun jembatan bailey atau memasang box culvert. Ia mengatakan bahwa jika jembatan bailey dipasang, jalur tersebut hanya bisa dilalui satu arah karena lebarnya cuma 30 meter. Dengan begitu, katanya, akan diterapkan sistem buka tutup jalan agar kendaraan dari arah berlawan bisa melewati jembatan itu. Sementara itu, jika dipasang box culvert, katanya, jalan itu bisa dilalui dua arah.
“Jembatan bailey ada di Bungo. Besok pagi jembatan itu bisa tiba di lokasi jalan putus itu jika memang akan digunakan jembatan bailey. Sementara itu, box culvert sedang kami cari lokasi terdekat yang ada box culvert. Tunggu saja informasi selanjutnya,” tuturnya.
Perihal putusnya jalan tersebut, Ibnu menjelaskan bahwa di bawah jalan itu memang ada dua unit gorong-gorong cross drain. Namun, kata Ibnu, gorong-gorong itu tidak mampu menahan derasnya arus air karena tingginya intensitas hujan di sana kemarin. Akibatnya, kata Ibnu, jalan tersebut terban dan putus.
“Awalnya hanya putus sedikit. Tapi, lama-lama makin besar karena derasnya arus air yang melalui jalan itu. Satu jam yang lalu lebarnya baru tujuh meter. Kalau terus digerus air, nanti lebarnya bisa mencapai 10 meter,” tuturnya. (HA)