Setiap kali bepergian, ia selalu memastikan Rahmi duduk di sisi mobil yang teduh, terlindung dari sinar matahari.
Meski terpaut 24 tahun, pasangan ini hidup harmonis dan saling menghormati.
Dari pernikahan itu lahirlah tiga putri: Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi’ah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta — ketiganya tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai moral, disiplin, dan kasih sayang.
Akhir Hayat dan Warisan Nilai
Siti Rahmiati Hatta berpulang pada 13 April 1999 dalam usia 73 tahun. Ia dimakamkan berdampingan dengan sang suami tercinta di Taman Makam Pahlawan Tanah Kusir, Jakarta.
Lebih dari sekadar “istri proklamator”, Siti Rahmiati adalah teladan perempuan Indonesia — lembut namun kuat, tenang namun berpengaruh.
Warisan terbesarnya bukan harta, melainkan nilai kehidupan: bahwa kekuatan seorang perempuan sejati terletak pada ketulusan, kebijaksanaan, dan cinta yang tak menuntut sorotan publik.
“Setiap kesempatan yang kami jalani bersama terasa indah dan berharga, seperti serangkaian permata yang tak ternilai,” ujar Siti Rahmiati suatu ketika, menggambarkan betapa dalamnya makna kebersamaan mereka.