Kabarminang- Kabupaten Padang Pariaman, dihadapkan pada potensi bencana hidrometeorologi setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem sejak 11 hingga 18 September 2025. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi terjadi secara terus-menerus dari pagi hingga malam, berpotensi memicu banjir, tanah longsor, puting beliung, hingga pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Emri Nurman, menyebut hujan berkepanjangan yang melanda beberapa hari terakhir membuat ancaman bencana meningkat. Berdasarkan pengalaman, sejumlah titik di Padang Pariaman, rawan genangan, pergeseran tanah, serta pohon tumbang yang menimpa bangunan dan akses jalan warga.
“Kalau di Padang Pariaman, sesuai pengamatan kami dan kondisi lapangan, hujan ini sering menyebabkan banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” katanya, Selasa (16/9).
BPBD mencatat laporan yang paling sering ditindaklanjuti belakangan ini adalah penanganan pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan deras. Beberapa jalur vital juga sempat terganggu karena tertutup material longsor.
“Kami sudah menerima laporan pohon tumbang yang menimpa bangunan warga maupun akses jalan. Ini harus diantisipasi bersama,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Imbauan ini telah disebarkan melalui media sosial, pesan grup, dan koordinasi dengan pemerintah nagari.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih siaga menghadapi kondisi cuaca saat ini. Apabila melihat tanda bahaya seperti air sungai meluap, retakan tanah, atau pohon miring yang berpotensi tumbang,” tuturnya.
Selain memberikan imbauan, ia juga meningkatkan kesiapsiagaan internal dengan memperkuat koordinasi lintas sektor. Upaya ini bertujuan mempercepat respon terhadap laporan masyarakat dan memastikan penanganan darurat dilakukan lebih cepat.