Kabarminang.com – Heboh sebuah video memperlihatkan limpahan air berwarna hitam pekat dan dipenuhi sampah yang melewati jalan permukiman beredar luas di media sosial, Jumat (13/6/2025). Narasi yang menyertai video itu menyebutkan bahwa air tersebut merupakan lahar dingin dari Gunung Marapi.
Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah akun Facebook bernama Jupri AK. Dalam keterangannya, akun itu menyebut peristiwa terjadi di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, pada sore hari. Video itu disertai peringatan agar masyarakat waspada karena diduga air berasal dari kawah Gunung Marapi yang sedang diguyur hujan.
Namun, informasi yang menyebar luas tersebut dibantah oleh Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus. Saat dikonfirmasi, Firdaus menegaskan bahwa limpahan air tersebut bukanlah lahar dingin ataupun galodo.
“Lokasi dalam video memang benar berada di Jorong Kubang Duo, Koto Panjang. Tapi informasi bahwa itu lahar dingin Gunung Marapi adalah tidak benar,” kata Firdaus.
Ia menjelaskan, limpahan air berasal dari banjir kiriman yang datang dari Nagari Sungai Pua. Menurutnya, hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Jumat sore menyebabkan irigasi dan got meluap, membawa serta air dan limbah ke wilayah Bukik Batabuah.
“Air yang mengalir itu berasal dari air banda atau selokan di Sungai Pua, termasuk limbah got. Setiap kali hujan lebat di sana, air dan sampahnya selalu terbawa ke nagari kami,” ujarnya.
Firdaus menambahkan, air kiriman tersebut memiliki bau menyengat dan membawa banyak sampah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan bagi warga.
“Kondisi memang sempat gelap dan hujan, tapi tidak ada informasi dari BPBD atau BMKG soal erupsi Gunung Marapi. Jadi ini murni banjir kiriman, bukan bencana vulkanik,” tegasnya.