Kabarminang.com – Dua sekolah negeri di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) alami gangguan di hari pertama sekolah pada Senin (14/7), dua sekolah tersebut sempat disegel oleh warga.
Adapun dua sekolah itu SMPN 34 Padang dan SMAN 5 Bukittinggi, kedua sekolah tersebut disegel oleh warga ketika jam pertama akan berlangsung, akibat kejadian itu proses belajar sempat terganggu.
Penyegelan SMPN 34 Padang
Peristiwa pertama yakni terjadi pada pukul 07.00 WIB, ratusan siswa SMPN 34 Padang di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, terkejut saat tiba di sekolah. Mereka mendapati pagar utama telah dirantai dan digembok oleh warga, sehingga tak bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah.
Kapolsek Koto Tangah, Kompol Afrino membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya, langsung menuju ke lokasi untuk melakukan negosiasi terkait penyegelan tersebut.
Hingga saat ini, motif penyegelan belum sepenuhnya jelas. Pihak kepolisian masih mendalami alasan aksi warga.
Penyegelan SMA Negeri 5 Bukittinggi
Kemudian, SMA Negeri 5 Bukittinggi, Kelurahan Garegeh juga sempat digembok oleh warga. Puluhan warga menutup akses masuk sekolah dengan mengunci pintu gerbang dan memasang gembok. Mereka menyuarakan aspirasi terkait penerimaan siswa.
Aksi warga diduga muncul karena ketidakpuasan terhadap mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menurut tokoh masyarakat sekaligus pengurus Parik Paga Kurai, Hasanuddin Sutan Rajo Bujang menyebutkan menyebut setidaknya ada 35 anak dari Kelurahan Garegeh dan Koto Selayan yang berada dalam zona lokasi sekolah, namun tidak lulus seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025.
“Kami minta hak didik anak kemenakan kami sesuai Permendikbud. Mohon kepada dinas terkait agar tidak mempersulit anak masuk sekolah di Bukittinggi,” kata Sutan.
Hingga berita ini tayang, belum ada pernyataan resmi dari kedua sekolah, Sumbarkita masih menghimpun informasi lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.