Kabarminang – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, dilaporkan erupsi pada Senin pagi (8/9) sekitar pukul 09:06 WIB.
Pos Pengamatan Gunung Api melaporkan, kolom abu hasil erupsi teramati mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.891 meter di atas permukaan laut. Abu yang keluar berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan cenderung terbawa angin ke arah timur.
Rekaman seismogram menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 30,4 mm dengan durasi erupsi sekitar 51 detik. Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Pihak berwenang memberikan beberapa rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar dan pengunjung:
-Tidak memasuki atau melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat aktivitas Gunung Marapi.
-Warga yang tinggal di sekitar lembah atau bantaran sungai berhulu di puncak gunung diimbau waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama di musim hujan.
-Penggunaan masker dianjurkan saat terjadi hujan abu untuk mencegah gangguan pernapasan.
-Masyarakat diminta menjaga kondusifitas, menghindari penyebaran hoaks, dan mengikuti arahan resmi dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah daerah setempat diharapkan terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk informasi terkini.
Informasi aktivitas Gunung Marapi dapat dipantau melalui website resmi Badan Geologi, PVMBG, Magma Indonesia, serta aplikasi dan media sosial PVMBG.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti petunjuk dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.













