Kabarminang.com – Upaya menjebak Presiden RI Prabowo Subianto melalui kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen diendus Fraksi Partai Gerindra DPR.
Anggota DPR Fraksi Gerindra, Elnino Mohi blak-blakan menyebut awalnya diusulkan oleh Fraksi PDIP.
“PPN 12 persen itu diusulkan oleh fraksi itu (PDIP) ketika mereka berkuasa. Tapi ketika Prabowo jadi Presiden RI, maka mereka menyalahkan Presiden Prabowo yang wajib melaksanakan undang-undang. Ini kan jebakan,” kata Elnino Mohi dalam keterangannya, Rabu (25/12).
Menurut Elnino, PDIP mencari simpati rakyat dengan cara bertolak belakang dengan apa yang mereka usulkan.
“Bayangkan saja, fraksi itu terus mencari simpati rakyat, tetapi mereka lupa bahwa merekalah yang mengusulkan soal kenaikan PPN 12 persen itu,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa ketua panitia kerja mengenai kenaikan PPN 12 persen pada waktu itu adalah kader PDIP. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa sikap PDIP saat ini, yang memiliki sentimen negatif terhadap keputusan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka soal kenaikan PPN merupakan hal yang tidak layak diperlihatkan kepada publik.
“Mereka minta batalkan, padahal pengusulnya mereka dan bahkan ketua panja adalah kader mereka. Kenapa sekarang ramai-ramai mereka tolak?” tegasnya.
Menurut dia, partai tersebut seharusnya memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo karena bertanggung jawab melaksanakan kebijakan PPN 12 persen tersebut.
“Mereka seharusnya apresiasi Presiden Prabowo karena berani bertanggung jawab atas sebuah kebijakan yang diusulkan DPR dan pemerintahan sebelumnya, termasuk oleh partai itu pada saat itu,” tandasnya dilansir Kantor Berita RMOL.