Kabarminang.com – Warga menemukan sesosok mayat laki-laki yang sudah membusuk di kamar rumah di Surau Limau Puruik, Jorong Kubang Landai, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Tanah Datar, Sabtu (12/7) malam.
Kepala Polsek Tanjung Emas, Iptu Adriyon, mengatakan bahwa mayat tersebut bernama Vetri Musnaldi (46), warga Jorong Kubang Landai. Ia menceritakan bahwa mayat tersebut ditemukan oleh Yandrizal, adik korban, sekitar pukul 23.00 WIB.
“Yandrizal hendak masuk ke dalam rumah, lalu mencium bau busuk dari samping kiri rumah arah kamar depan. Mengetahui hal tersebut, dia lansung membuka jendela dengan paksa dan melihat korban terlentang di atas kasur dengan kondisi sudah membengkak,” ujar Adriyon pada Minggu (13/7).
Adriyon mengatakan bahwa Yandrizal kemudian memberitahukan temuannya itu kepada keluarga. Adriyon menyebut bahwa Yandrizal lantas mendobrak pintu kamar untuk mengevakuasi korban. Setelah itu, kata Adriyon, anggota keluarga korban lalu menghubungi anggota Polsek Tanjung Emas.
Karena korban sudah membusuk, kata Adriyon, anggota keluarga korban meminta bantuan kepada BPBD Tanah Datar untuk memasukkan korban ke dalam kantong jenazah guna diperiksa di Rumah Sakit Umum M. Ali Hanfiah di Batusangkar. Dari hasil pemeriksaan luar terhadap korban oleh dokter di rumah sakit itu, kata Adriyon, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban dengan membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan melakukan penuntutan atas kematian korban,” tuturnya.
Perihal kondisi korban sewaktu hidup, Adriyon mendapatkan keterangan dari keluarga korban dan warga sekitar bahwa korban memiliki riwayat penyakit asam lambung. Ia menyebut bahwa korban terakhir kali terlihat oleh warga pada Rabu (9/12).
Adriyon mengungkapkan bahwa korban tinggal bersama ibunya yang berumur sekitar 70 Tahun. Menurut informasi yang ia dapatkan dari keluarga korban dan warga, korban sehari-hari kurang berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarganya, termasuk dengan ibunya. Ia menceritakan bahwa korban setelah bercerai dengan istrinya selalu pulang larut malam dan bangunnya siang hari untuk bekerja menyadap getah sampai sore hari.
“Korban memasak dan makan terpisah dengan ibunya walaupun tinggal serumah. Dia memasak dan makan di kamarnya,” ucap Adriyon.